Senin, 19 September 2011

Briptu Norman Kamaru Mundur Dari Korps Brimob Polda Gorontalo

Briptu Norman Kamaru Mundur Dari Korps Brimob Polda Gorontalo - Masih ingat kan dengan aksi lucu Briptu Norman Kamaru? Setelah video Briptu Norman Kamaru muncul di Youtube mendadak namanya kian tenar dan populer bak seorang selebritis. Banyak tawaran sebagai bintang tamu di TV atau acara offline lainnya. Kabar terbaru dari Briptu Norman Kamaru kali ini mengenai niat Briptu Norman Kamaru yang akan mengundurkan diri dari korps Brimob Polda Gorontalo.

Niat Briptu Norman Kamaru yang akan mundur dari anggota korps Brimob Polda Gorontalo ini nampaknya didukung penuh oleh keluarganya. Salah seorang kakak pertama Norman, bernama Kaima Kamaru, mengungkapkan kalau Norman mundur dari korps Brimob Polda Gorontalo karena kecewa dengan institusi Polri. Nama Norman sempat naik daun dan populer berkat aksinya yang sangat lucu dan kocak lewat video lip sync-nya dalam sebuah lagu "Chaiya-chaiya" yang di upload di YouTube.

Pada waktu berbincang dengan Tribunnews, pada hari Minggu tanggal 18/9/2011 malam, Kaima telah menuturkan, kalau janji-janji yang telah disampaikan pihak Polri ketika saat pertama Norman mulai populer dan mampu memikat simpati kalangan publik lewat bakatnya itu, dan ini secara tidak langsung juga membawa citra positif kepada Polri, tak ditepati. Waktu itu Norman telah dijanjikan menjadi ikon Polri. Tapi kenyataannya kini, semuanya itu hanya janji belaka.

Perempuan yang sangat akrab dipanggil Leny itu mengatakan, kalau Norman justru merasa terkekang untuk mengembangkan serta mengekspresikan semua bakat baik itu bakat musik atau bakat tari yang dimilikinya.

Disamping itu, keluarga juga sangat kecewa ketika mengetahui kalau Norman justru pernah beberapa kali ditangkap serta digelandang oleh Provos agar kembali ke Gorontalo pada saat ada acara manggung di Jakarta. "Mana itu janji-janjinya dulu. Katanya kalau weekend diberi waktu, mana itu. Kalau di Jakarta saja ditangkap, sudah seperti apa saja. Kan Norman tidak hanya (manggung) di Gorontalo, tapi juga ada yang di Jakarta," ucap Kaima.

Selain hal tersebut, ada faktor lain yang membuat mengapa seorang Norman terpaksa ingin hengkang sebagai salah satu anggota Polri yaitu karena ia telah terikat kontrak kerja dengan satu label musik di Jakarta, Falcon. Tampaknya Norman kesulitan menjalankan butir demi butir isi kontrak itu lantaran terkekang aturan anggota kepolisian. "Kontraknya sama Falcon, tapi belum sempat dilakukan isi kontraknya, habis sering ditangkap, ditangkap terus," keluhnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar