REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kisah pembunuhan keji terhadap seorang siswi SMK bernama Ayu Rahayu menggegerkan kota Bogor. Korban yang masih belia dan dalam kondisi mengandung lima bulan menambah kisah perih dalam kasus pembunuhan ini.
Mayat Ayu sendiri ditemukan di Sungai Leuwilusung, Cileungsi, Sabtu (22/12) lalu. Setelah sepekan melakukan pengusutan, polisi akhirnya membekuk dua pelaku yang ternyata merupakan teman sekolah korban. Dua pelaku berinisial MA dan MY.
Kapolres Bogor, AKBP Asep Safrudin mengatakan, modus pembunuhan karena Pelaku MA tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan Ayu yang sudah lima bulan. Sebelumnya, korban mendatangi tersangka MA meminta pertanggungjawaban karena dirinya hamil.
Merasa didesak terus oleh korban, MA merencanakan untuk menggugurkan kehamilannya dengan mengajak korban ke Kampung Cipeuncang. Dalam aksinya MA dibantu oleh temannya berinisial MY. Pelaku bersama rekannya berencana untuk menggugurkan kandungan korban dengan membawa korban ke salah satu tempat.
Awalnya korban "diSMS" untuk bertemu di lapangan dekat rumah korban. Lalu, MA dan MY mengaja korban pergi menaiki sepeda motor sambil. MA mengendarai motor, lalu duduk ditengah MY, dan korban duduk dibelakang.
Korban diajak pergi untuk berbincang di tempat sunyi di Kampung Cipeuncang. Saat berbincang itulah tiba-tiba pelaku MA membekab mulut dan langsung membanting tubuh korban.
"Pelaku juga mencekik leher korban, setelah kurang 15 menit cekikan dilepas oleh pelaku. Tapi tubuh korban masih bergerak, sehingga MA meminta tolong MY membantunya menghabisi nyawa korban dengan memegang kakinya sedangkan MA tetap mencekik korban hingga 10 menit," kata Kapolres dalam keterangannya, Jumat (28/12).
Usai mencekik korban, ke dua pelaku lalu mengangkat tubuh korban ke sungai yang berjarak kuran lebih lima meter dari tempat kejadian. Kemudian tubuh korban dilempar ke sungai.
Mayat Ayu sendiri ditemukan di Sungai Leuwilusung, Cileungsi, Sabtu (22/12) lalu. Setelah sepekan melakukan pengusutan, polisi akhirnya membekuk dua pelaku yang ternyata merupakan teman sekolah korban. Dua pelaku berinisial MA dan MY.
Kapolres Bogor, AKBP Asep Safrudin mengatakan, modus pembunuhan karena Pelaku MA tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan Ayu yang sudah lima bulan. Sebelumnya, korban mendatangi tersangka MA meminta pertanggungjawaban karena dirinya hamil.
Merasa didesak terus oleh korban, MA merencanakan untuk menggugurkan kehamilannya dengan mengajak korban ke Kampung Cipeuncang. Dalam aksinya MA dibantu oleh temannya berinisial MY. Pelaku bersama rekannya berencana untuk menggugurkan kandungan korban dengan membawa korban ke salah satu tempat.
Awalnya korban "diSMS" untuk bertemu di lapangan dekat rumah korban. Lalu, MA dan MY mengaja korban pergi menaiki sepeda motor sambil. MA mengendarai motor, lalu duduk ditengah MY, dan korban duduk dibelakang.
Korban diajak pergi untuk berbincang di tempat sunyi di Kampung Cipeuncang. Saat berbincang itulah tiba-tiba pelaku MA membekab mulut dan langsung membanting tubuh korban.
"Pelaku juga mencekik leher korban, setelah kurang 15 menit cekikan dilepas oleh pelaku. Tapi tubuh korban masih bergerak, sehingga MA meminta tolong MY membantunya menghabisi nyawa korban dengan memegang kakinya sedangkan MA tetap mencekik korban hingga 10 menit," kata Kapolres dalam keterangannya, Jumat (28/12).
Usai mencekik korban, ke dua pelaku lalu mengangkat tubuh korban ke sungai yang berjarak kuran lebih lima meter dari tempat kejadian. Kemudian tubuh korban dilempar ke sungai.
Redaktur: Abdullah Sammy
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar