Sabtu, 29 Desember 2012

Korban Pembajakan Tewas Setelah Loncat dari Angkot yang Melaju Kencang

Korban Pembajakan Tewas Setelah Loncat dari Angkot yang Melaju Kencang

Jakarta - Haerudin (42) tak seberuntung korban pembajakan lainnya yang ikut meloncat saat angkot melaju kencang. Haerudin tewas di tempat setelah meloncat dan terjatuh di aspal.

"Temen saya Rifki loncat duluan. Angkot lagi kencang, saya nyusul. Terus ada bapak-bapak nyusul lompat, dia yang meninggal," ujar penumpang yang juga menjadi korban, Azzam (16), di UGD RS UKI, Jakarta Timur, Sabtu (29/12/2012).
Azzam mengatakan di dalam angkot tersebut ada sekitar 7 orang termasuk sopir. 4 penumpang dibelakang laki-laki dan 2 di depan wanita. 4 penumpang dibelakang berhasil melarikan diri dengan cara meloncat.
"2 Penumpang wanita di depan sempat disuruh turun oleh mereka," paparnya.

Saat meloncat dan terjatuh Azzam tidak ingat apa-apa lagi karena dirinya pingsan. Dia baru sadar saat berada di UGD RS UKI.

"Saya pas jatuh tidak sadar, pingsan. Yang bawa saya kesini polisi," tuturnya.

Azzam mengaku dirinya mengalami luka tusuk di paha sebelah kanan. Saat loncat keluar, kepala bagian belakangnya membentur aspal namun tidak terluka.

"Ditusuk pas dia malak minta HP, saya juga kejedot aspal dibelakang kepala, tapi ngga berdarah. Saya sempat pingsan," imbuhnya.

Sementara itu, Agti, petugas KOAS RS UKI, mengatakan Haerudin sudah dalam kondisi tewas saat dibawa ke RS UKI.

"Pas dibawa kesini tidak ada nafas. Nafas dan nadi tidak teraba, di IKG juga sudah flat," jelasnya.

Petugas keamanan RS UKI mengataka Haerudin memiliki KTP Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini jenazahnya dibawa ke RS Polri, Krmatjati untuk divisum.


Sopir Asli yang Angkotnya Dibajak Minta Polisi Razia Pengamen Pemalak


Jakarta - Pembajakan angkot 06A jurusan Kampung Melayu-Gandaria yang menewaskan satu orang pada Jumat (28/12) malam membuat para sopir resah. Lili (29), sopir asli angkot yang dibajak tersebut, menuntut polisi mengadakan razia terhadap para pengamen agar tidak lagi terjadi peristiwa serupa.

"Kalau dirazia kan bagus, jadinya penumpang tenang," ucap Lili di halaman Polsek Metro Jatinegara, Jalan Otto Iskandardinata Jakarta Timur, Sabtu (29/12/2012) dini hari.

Lili adalah 'sopir batangan' alias sopir asli dari angkot yang dibajak. Sementara angkot tersebut dikemudikan oleh sopir tembak Lobu Ucok (17) saat peristiwa pembajakan terjadi. Bersama Yanto (25), rekan satu Pool angkotnya, Lili dimintai keterangan di Polsek Jatinegara. Keduanya mengaku resah terhadap ulah para pengamen yang sering memalak penumpang angkot. Mereka khawatir jikalau masyarakat berpaling dari angkot lantaran takut jiwa dan hartanya terancam.

"Penumpang kan jadi resah kalau begini. Kalau ada kayak gitu kan penumpang juga nggak mau masuk, kita juga merasa dirugikan," keluh Lili seraya menghisap rokoknya dalam-dalam.

Lili telah merasa jengkel dengan ulah para pengamen yang mengancam penumpang, karena itu berarti ancaman bagi keselamatan dapur keluarga mereka. Lili mengungkapkan sejumlah pengamen sering 'mangkal' di kawasan Jatinegara dan sekitarnya.

"Anak-anak Punk juga rese, kalau penumpang nggak ngasih duit dia marah-marah," ujar Lili.

"Mereka itu nongkrongnya di Jalan Urip Sumoharjo, sebelum pasar burung kan ada halte tuh, di situ pada nongkrongnya," timpal Yanto yang juga jengkel dengan ulah para pengamen pemalak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar